Ketakutan Yang Tidak Terbukti

Musa berangkat ke Mesir. Kembali setelah 40 tahun meninggalkan Mesir. Dia sekarang menjadi agen Allah. Misinya: memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir. Dalam prosesnya, Musa bernegoisasi dengan TUHAN. Musa banyak beralasan. Bahkan Musa sempat menolak. "Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus.” kata Musa. Di sini TUHAN akhirnya murka dan berkata pada Musa: "Bukankah di situ Harun, orang Lewi itu, kakakmu? Aku tahu, bahwa ia pandai bicara; lagipula ia telah berangkat menjumpai engkau, dan apabila ia melihat engkau, ia akan bersukacita dalam hatinya.” (Kel. 4:14).

Setelah Musa mencapai setengah perjalanannya ke Mesir, TUHAN menggenapkan perkataan-Nya kepada Musa dengan berfirman kepada Harun: "Pergilah ke padang gurun menjumpai Musa.” (Kel. 4:27). Allah menepati janji-Nya ketika Ia mengutus Musa. Allah selalu menggenapkan rencana-Nya.

Musa dan Harun kemudian bercerita. Bagaimana TUHAN menjumpai Musa. Mempercayakan mujizat kepada Musa. Memperkatakan hal-hal yang harus disampaikan kepada bangsa Israel. Lalu mereka bersepakat bersama. Mereka mengumpulkan para tua-tua Israel. “Harun mengucapkan segala firman yang telah diucapkan TUHAN kepada Musa, serta membuat di depan bangsa itu tanda-tanda mujizat itu.” (Kel. 4:30). “Lalu percayalah bangsa itu…” (Kel. 4:31).

Bangsa Israel percaya. Menarik untuk kita perhatikan, bahwa ketakutan Musa ketika ia diutus TUHAN tidak terbukti. “Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu?” (Kel. 4:1) Inilah keraguan dan ketakutan Musa ketika ia diutus. Dan ternyata, apa yang ditakutkan Musa tidak terjadi. Bangsa itu percaya bahkan sebelum Musa mengubah tongkat menjadi ular (Kel. 4:4-5). Sebelum Musa membuat tangannya sakit kusta dan menyembuhkannya lagi (Kel. 4:6-7). Sebelum Musa mengubah air sungai Nil menjadi darah di tanah yang kering (Kel. 4:9). Ketakutan Musa tidak terbukti.

Apakah hal yang sama sering terjadi pada kita? Ketika TUHAN memanggil dan mengutus kita dalam pelayanan-Nya, kita merasa takut. Kita memikirkan banyak kemungkinan, yang pada akhirnya, —sama seperti Musa— membuat kita meminta TUHAN mengutus orang lain? Sama seperti Musa, ketika kita memenuhi panggilan TUHAN, maka TUHAN akan menyertai. TUHAN akan membuat rencana-Nya berhasil. Saya ulangi sekali lagi: TUHAN akan membuat rencana-Nya berhasil. Tidak ada jaminan bahwa kita akan berhasil. Yang ada adalah jaminan bahwa Allah akan berhasil.

Maka jangan takut. Ketika TUHAN memanggil, mari jawab: “Ini aku, utuslah aku!” (Yes. 6:8).

Kiranya TUHAN menolong kita.

Comments

Popular posts from this blog

Pilihan Mudah(?)

Allah dan Hukum-Nya